dulu saya sering sekali memimpikan sebagai pekerja profesional dengan prinsip tidak membawa perkerjaan kantor ke rumah tidak seperti sekolah yang harus mengerjakan tugas hingga larut malam dirumah ditambah dengan les segala rupa. tapi kini semua cuma bisa jadi hayalan semata, semakin menyadari betapa beratnya sekolah sampai kadang tidak sadar bahwa hampir tidak punya family time. hidup seperti hanya untuk sekolah. bagaimana tidak dari pagi jam 06.30 hingga jam 15.00 sore full time disekolah setelah itu dilanjut les atau bimbingan belajar pulang malam masih harus mengerjakan tugas hingga larut malam bahkan dini hari. rumah hanya menjadi tempat istirahat aja, belum lagi dengan siswa yang aktif di eskul dan organisasi dalam atau luar sekolah, waktu begitu terasa kurangnyaa. dan sistem e-learning yang diterapkan disekolah pada awalnya saya pikir akan memperingan beban pelajar ini karena bisa lebih menghemat waktu dengan belajar dirumah, anpi ternyata tidak. ini justu makin menambah waktu belajar kami. bagaimana tidak, proses pembelajaran e-learning disekolah saya diaplikasikan dalam bentuk remedial online, ulangan, ataupun nilai harian itu dilakukan diluar jam sekolah yang berarti kami masih harus menyediakan waktu diselala les, organisasi, mengerjakan tugas kami (kalau masih ada waktu) untuk mengerjakan tugas e-learning yang telah dijadwalkan, yang kalau musim ujian berlangsung dan ada remedial online banyak kita bisa 1-5 jam di hadapan komputer dengan sambungan internet yang harus lancar.
kadang saya berfikir, ini terlalu keras untuk pelajar, melebihi pekerja kantoran yang setelah pulang atau lembur hanya tinggal tidur tapi kami pelajar dirumah pun masi harus lembur. tahukah mengapa internet menjadi pelarian kami?? ya itu juga faktor dari adanaya kesibukan kami, kami sibuk masing masing sampai tidak punya waktu untuk keluarga dan teman. hingga terkadang teman sekolah kami jadikan keluarga karena merekalah yang lebih sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama. berkomunikasi di situs jejaring sosial menjadi salah satu alternatif untuk menjadikan kami tetap bisa menjadi makhluk sosial normal.
kadang saya berfikir, ini terlalu keras untuk pelajar, melebihi pekerja kantoran yang setelah pulang atau lembur hanya tinggal tidur tapi kami pelajar dirumah pun masi harus lembur. tahukah mengapa internet menjadi pelarian kami?? ya itu juga faktor dari adanaya kesibukan kami, kami sibuk masing masing sampai tidak punya waktu untuk keluarga dan teman. hingga terkadang teman sekolah kami jadikan keluarga karena merekalah yang lebih sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama. berkomunikasi di situs jejaring sosial menjadi salah satu alternatif untuk menjadikan kami tetap bisa menjadi makhluk sosial normal.
Komentar