Langsung ke konten utama

KEPEMIMPINAN ====Nurudin Siraj

 Peran Kepemimpinan
Dalam hal peran kepemimpinan atau dapat disebut juga peran manajer, tokoh yang paling kompeten adalah Henry Mintzberg. Menurut Mintzberg, terdapat 3 peranan utama yang dimainkan oleh setiap pemimpin atau pimpinan. Dari 3 peranan utama ini kemudian olehnya diperinci menjadi 10 peranan (Mintzberg, 1989:15-21). Peran pemimpin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Peranan antar pribadi (interpersonal role)
Aktivitas-aktivitas yang sering dilakukan dalam peranan ini antara lain kegiatan-kegiatan seremonial sehubungan dengan jabatan yang melekat pada pemimpin. Status menghendaki pemimpin harus mau menerima undangan-undangan, mendatangi upacara-upacara, dan lain yang bersifat seremonial. Karena pemimpin mempunyai jabatan yang tinggi maka eksesnya pemimpin tersebut harus selalu mengadakan kontak tertentu pada pihak-pihak luar. Peranan ini oleh Mintzberg dibagi atas tiga peranan yang merupakan perincian lebih lanjut dari peranan pribadi ini. Tiga peranan itu antara lain:

a) Peranan sebagai Figurehead.
Sebagai konsekuensi atas otoritas formalnya, pemimpin harus melakukan tugas-tugas simbolik. Tugas ini harus dilakukan meski tidak terlalu relevan dengan tugas-tugas kepemimpinan (Yukl , 2005:30). Dalam posisinya sebagai pemimpin organisasi, setiap pemimpin harus melakukan tugas-tugas yang bersifat seremonial. Peranan ini dilakukan untuk mewakili organisasi yang dipimpinnya di dalam setiap kesempatan dan persoalan yang timbul secara formal.
b) Peranan sebagai pemimpin (leader)
Dalam peranan ini pemimpin melakukan tugas-tugas kepemimpinan. Ia melakukan hubungan interpersonal dengan yang dipimpin, melakukan fungsi-fungsi memimpin, memotivasi, mengembangkan dan mengendalikan. Dalam organisasi informal biasanya, pemimpin diikuti karena mempunyai kekuasaan, kharismatik atau kekuasaan fisik. Adapun dalam organisasi formal, pemimpin yang diangkat dari atas, maka pemimpin seperti ini seringkali tergantung akan kekuasaan yang melekat pada jabatannya tersebut.
c) Peranan pejabat perantara (liaison role)
Di sini pemimpin melakukan peranan yang berinteraksi dengan teman sejawat, staf dan orang-orang lain yang berada diluar organisasinya, untuk mendapatkan informasi. Oleh karena organisasi tidak berdiri sendiri, maka pemimpin meletakkan peranan liaison dengan cara banyak berhubungan dengan sejumlah individu atau kelompok-kelompok tertentu yang berada diluar organisasinya. Human’s menyebut peranan seperti ini sebagai hubungan pertukaran (exchange relationship) yakni pemimpin memberikan sesuatu agar mendapatkan sesuatu pula.



2. Peranan informasional (informational role)
Peranan interpersonal meletakkan pemimpin pada posisi yang unik dalam hal mendapatkan informasi. Hubungan-hubungan keluar membawa padanya mendapatkan informasi yang spesial dari lingkungan luarnya, dan kegiatan-kegiatan kepemimpinan membuat pemimpin sebagai pusat informasi bagi organisasinya. Oleh karena itu sebagai kelanjutan dari peranan interpersonal di atas Mintzberg merancang peranan kedua yakni yang berhubungan dengan informasi. Peranan itu terdiri dari peranan-peranan sebagai berikut:
a). Peranan monitor,
Peranan ini mengidentifikasikan seorang pemimpin sebagai penerima dan pengumpul informasi agar supaya ia mampu untuk mengembangkan suatu perhatian yang baik dari organisasi yang dipimpinnya, dan mempunyai pemahaman yang menyeluruh tentang lingkungannya. Pemimpin mencari informasi itu agar ia mampu untuk menyerap perubahan-perubahan, mengidentifikasikan persoalan-persoalan dan kesempatan-kesempatan yang ada, untuk membangun pengetahuannya tentang lingkungannya menjadi tahu kapan suatu informasi harus diberikan untuk keperluan pembuatan keputusan. Informasi yang diterima oleh pemimpin ini dapat dikelompokkan atas lima katagori berikut ini (Thoha, 1986:14-16): 1) Internal operations, 2) Peristiwa-peristiwa di luar organisasi (external event), 3) Informasi dari hasil analisis, 4) Buah pikiran dan kecenderungan, 5) Tekanan-tekanan.
b). Peran disseminator
Peranan ini mengharuskan pemimpin untuk melakukan proses transmisi informasi-informasi ke dalam organisasi yang dipimpinnya. Ia melakukan penyampaian informasi yang berasal dari luar ke dalam organisasinya, dan informasi yang berasal dari bawahan atau stafnya kebawah atau staf lainnya.
c). Peranan juru bicara (spokesman)
Peranan ini dimainkan pemimpin untuk menyampaikan informasi keluar lingkungan organisasinya. Bedanya dengan disseminator ialah spokesman ini pemberian informasinya keluar, untuk lingkungannya, sedangkan disseminator hanya ke dalam organisasi.

sumber: http://ade-buluk.blogspot.com/2011/10/kepemimpinan-nurudin-siraj.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peduli Anak Bangsa

ini adalah kegiatan tahunan khusus bulan ramadhan KIRJU yang berjudul "Peduli Anak Bangsa" sebenernya sih awalnya kegiatan ini biasa kita kasih nama "PAP atau Peduli anak Pesisir" lebih asik kan didengernya??? sepertinya lebih nyiris gitu kalo denger nama anak pesisir, tapi berhubung tahun ini kegiatannya bukan di Masjid Al-alam (deket rumah Si Pitung. tau kan??) seperti tahun-tahun sebelumnya tapi di daerah padat penduduk di Rawa Badak Selatan (deket rumah gue juga sih sebenernya) yang ngga deket laut. meskipun daerah jakarta utara itu sendiri juga udah wilayah pesisir tapi yaudalah ya kita kasih nama "Peduli anak Bangsa" kegiatan ini kita lakukan hari sabtu tanggal 13 Agustus 2011. Pemilihan tanggal ini juga sembet jadi bahan bercandaan panitia yang lain katanya "kenapa mesti tanggal 13 mentang-mentang ketuanya anak SMA 13" haha sebenernya ngga gitu juga abis mereka gua tawarin tgl 14 nya hari minggu ngga mau katanya takut capek karena besoknya

Rahma's Word

it's word that i got from my experience, and what i learn from reality life ini real world "local act, global think" its right ya! :) oleh Rahmawati "Thanks is nice, but money is better" its the reality now oleh Rahmawati "Long birocration is primitive way in modern era!" oleh Rahmawati "Organisasi bukan tentang kesuksesan proker dan nama yang berkibar tapi tentang kenyamanan dan kesenagan dalam visi" oleh Rahmawati "Visi akan tercapai dengan sendirinya didalam kenyamanan dan  solidaritas kelompok" oleh Rahmawati "Kenyamanan akan menimbulkan solidaritas, kekompakan, semangat, rasa memiliki dan kemenangan organisasi:" oleh Rahmawati "Organisasi bukan tentang rapat melaikan pertemuan :D" oleh Rahmawati "Sadarlah bahwa kesombongan adalah bumerang" oleh Rahmawati "Dalam menggapai apapun mental lah yang utama" oleh Rahmawati "Anda belum punya visi di mainset

Wedding Preparation - Mahar & Cincin Kawin

Bismillahirrahmanirrahim, sudah lama ya ga nulis, lama sekali. dulu niatnya blog mau diisi informasi yang aku punya, tapi sekarang kayanya mau diisi random aja deh hehe. terinspirasi dari pengalamanku cari informasi via browsing ke blog blog, aku juga mau nulis pengalaman aku, siapa tau bisa bantu yang lain. tadinya sih ga kepikiran mau share karena kynya privasi gitu. tapi karena aku merasa terbantu juga sama teman teman blogger yang nulis ini, bikin aku pengen ikutan nulis juga, ya meskipun mungkin isinya 11-12 sama yang ditulis blogger lain, anggep aja tulisan ku ini update 2019 nya ya, karena aku sendiri cari di browser dapetnya tulisan tahun udh beberapa tahun belakang, jd harganya udah kurang relevan karena infalsi . oke udah dulu ya basa basi blog nya.  mulai ke ceritanya, jadi cami (baca : calon suami) udah mulai memikirkan pernikahan, masih tahap awal banget sih, karena dia denger dari org  terdekatnya kalo punya niat nikah tuh lakuin aja, ga usah nunggu nabung, nan